Pengorbanan yang Tak Terlihat

 

Pengorbanan yang Tak Terlihat

Di sudut dapur, ia berdiri sendiri,
Asap mengepul, aroma menyelimuti,
Dengan tangan lembut yang tak pernah letih,
Mencipta rasa dari cinta yang sunyi.

Pagi-pagi buta sebelum fajar menyapa,
Ia merangkai hari dengan doa yang lembut suara,
Menganyam mimpi di atas kain kenyataan,
Menyetrika harapan di sela kelelahan.

Saat malam tiba, ia masih berjaga,
Di kursi kayu yang mulai renta,
Menunggu langkah yang tak kunjung pulang,
Dengan hati penuh rindu yang tak tergambarkan.

Pengorbanannya adalah hujan tanpa suara,
Membasahi jiwa tanpa pernah meminta puja,
Cintanya hadir dalam setiap sendok nasi,
Dalam selimut hangat di malam yang sunyi.

Namun sering kali kita lupa melihat,
Betapa ia menukar mimpi dengan kuat,
Menjadi pondasi yang tak pernah runtuh,
Dalam kisah hidup yang kita tempuh.

Ibu, maaf jika mataku buta,
Untuk segala cinta yang tak kasat mata,
Kini kuucap dalam hati yang tergetar,
Kau adalah cahaya, tak pernah pudar.

DAFTAR KONTEN 

๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡





Komentar

Postingan Populer