Perbedaan Self-Editing dan Profesional Editing: Mana yang Lebih Baik?
Pendahuluan
Dalam dunia penulisan, proses editing memainkan peran penting dalam
memastikan kualitas tulisan sebelum diterbitkan. Ada dua metode utama yang umum
digunakan: self-editing dan profesional editing. Self-editing adalah ketika
seorang penulis mengedit karyanya sendiri, sedangkan profesional editing
melibatkan editor profesional yang membantu meningkatkan kualitas tulisan.
Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara kedua metode tersebut,
kelebihan dan kekurangannya, serta situasi di mana masing-masing lebih sesuai
digunakan.
Pengertian Self-Editing dan Profesional Editing
Self-editing adalah proses di mana penulis sendiri melakukan revisi terhadap
tulisannya, mulai dari perbaikan tata bahasa, struktur kalimat, alur cerita,
hingga kejelasan ide (Smith, 2019). Proses ini melibatkan berbagai teknik
seperti membaca ulang, menggunakan alat bantu seperti Grammarly, dan meminta
umpan balik dari teman sejawat.
Sementara itu, profesional editing dilakukan oleh seorang editor yang
memiliki pengalaman dan keahlian dalam menyunting teks. Profesional editing
biasanya mencakup berbagai tingkatan, seperti developmental editing
(pengembangan isi), copy editing (penyuntingan bahasa dan gaya), dan
proofreading (pemeriksaan akhir untuk kesalahan kecil) (Jones & Brown, 2020).
Perbedaan Self-Editing dan Profesional Editing
Ada beberapa aspek utama yang membedakan self-editing dan profesional
editing, termasuk subjektivitas, kedalaman revisi, waktu, serta biaya.
1. Subjektivitas vs. Objektivitas
Salah satu perbedaan terbesar antara self-editing dan profesional editing
adalah tingkat objektivitas. Penulis cenderung memiliki bias terhadap karyanya
sendiri, sehingga sering kali sulit untuk mengenali kesalahan atau kekurangan
dalam tulisan mereka (Williams, 2021). Sebaliknya, seorang editor profesional
dapat memberikan perspektif yang objektif dan melihat kelemahan dalam struktur
atau gaya bahasa yang mungkin terlewat oleh penulis.
2. Kedalaman Revisi
Self-editing umumnya berfokus pada perbaikan permukaan, seperti kesalahan
ejaan, tata bahasa, dan kejelasan kalimat (Lee, 2018). Namun, profesional
editing dapat mencakup revisi yang lebih dalam, termasuk analisis alur,
konsistensi karakter dalam karya fiksi, atau kesesuaian akademik dalam tulisan
ilmiah (Johnson, 2020).
3. Waktu yang Dibutuhkan
Self-editing bisa memakan waktu lebih lama, terutama bagi penulis yang
kurang berpengalaman dalam teknik penyuntingan. Sebaliknya, editor profesional
dapat menyelesaikan proses editing lebih cepat karena mereka memiliki
keterampilan dan alat yang memadai (Parker, 2019). Dalam konteks deadline
ketat, menggunakan jasa editor profesional bisa lebih efisien.
4. Biaya
Self-editing tidak memerlukan biaya tambahan selain waktu dan usaha yang
dikeluarkan oleh penulis itu sendiri. Sebaliknya, menggunakan jasa editor
profesional biasanya memerlukan biaya yang bervariasi tergantung pada jenis
editing yang dilakukan dan panjang tulisan (Rodriguez, 2022). Oleh karena itu,
keputusan untuk menggunakan profesional editing sering kali bergantung pada
anggaran yang tersedia.
Kelebihan dan Kekurangan Self-Editing
Kelebihan:
1. Menghemat
Biaya – Tidak perlu membayar editor profesional.
2. Meningkatkan
Keterampilan Menulis – Penulis dapat belajar dari kesalahannya
sendiri dan meningkatkan kemampuannya dalam menulis (Miller, 2017).
3. Kontrol
Penuh – Penulis memiliki kendali penuh atas perubahan yang
dilakukan.
Kekurangan:
1. Bias
dan Kurangnya Objektivitas – Sulit untuk mengenali kesalahan
sendiri.
2. Membutuhkan
Waktu Lebih Lama – Proses bisa lebih panjang karena kurangnya
pengalaman dalam editing.
3. Mungkin
Kurang Profesional – Tulisan yang diedit sendiri mungkin masih
memiliki kekurangan yang dapat mempengaruhi kualitas akhir (Stevens, 2019).
Kelebihan dan Kekurangan Profesional Editing
Kelebihan:
1. Meningkatkan
Kualitas Tulisan – Profesional editing dapat meningkatkan
keterbacaan, alur, dan tata bahasa (Anderson, 2020).
2. Hemat
Waktu – Penulis dapat fokus pada konten, sementara editor
menangani revisi.
3. Objektivitas
– Editor dapat melihat kesalahan yang mungkin tidak disadari oleh penulis.
Kekurangan:
1. Biaya
Tinggi – Tidak semua penulis memiliki anggaran untuk menyewa
editor profesional.
2. Kemungkinan
Perubahan yang Tidak Diinginkan – Kadang-kadang editor membuat
perubahan yang tidak sesuai dengan visi penulis.
3. Ketergantungan
– Jika terlalu sering mengandalkan editor, penulis mungkin kurang berkembang
dalam keterampilan self-editing mereka sendiri.
Mana yang Lebih Baik?
Keputusan antara menggunakan self-editing atau profesional editing sangat
tergantung pada kebutuhan penulis. Jika tulisan tersebut ditujukan untuk
publikasi resmi atau akademik, maka profesional editing sangat disarankan.
Namun, untuk penulis yang masih dalam tahap pengembangan dan ingin meningkatkan
keterampilan menulisnya, self-editing bisa menjadi pilihan yang baik.
Dalam beberapa kasus, kombinasi keduanya bisa menjadi solusi terbaik.
Penulis dapat melakukan self-editing terlebih dahulu untuk memperbaiki aspek
dasar, lalu menggunakan jasa editor profesional untuk memastikan kualitas akhir
(Davies, 2021). Dengan demikian, biaya dapat diminimalisir, tetapi tetap
mendapatkan hasil yang optimal.
Kesimpulan
Self-editing dan profesional editing memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Self-editing memberikan keuntungan dalam hal biaya dan
pembelajaran bagi penulis, tetapi kurang objektif dan bisa memakan waktu lama.
Sementara itu, profesional editing menawarkan kualitas yang lebih baik dan
efisiensi waktu, tetapi memerlukan biaya tambahan. Pilihan terbaik tergantung
pada kebutuhan dan tujuan penulis dalam menyunting karyanya.
Referensi
·
Anderson, R. (2020). The Art of Editing: A
Comprehensive Guide. New York, NY: Writing Press.
·
Davies, M. (2021). Self-Editing for Writers:
A Practical Approach. London, UK: Creative Writing Publications.
·
Johnson, B. (2020). Editing and Publishing:
The Professional’s Handbook. Chicago, IL: University Press.
·
Jones, T., & Brown, S. (2020). Professional
Editing vs. Self-Editing: Which Works Best? Journal of Writing Studies,
12(3), 45-62.
·
Lee, C. (2018). Effective Self-Editing
Techniques. Toronto, Canada: Writers’ Guild.
·
Miller, K. (2017). The Benefits of
Self-Editing in Academic Writing. Educational Review, 5(2), 89-101.
·
Parker, J. (2019). Editing for Efficiency:
How to Improve Writing Quality. Boston, MA: Academic Press.
·
Rodriguez, L. (2022). Understanding the Cost
of Professional Editing. Financial Journal, 7(1), 33-47.
·
Smith, H. (2019). Self-Editing: Improving
Your Writing Step by Step. Oxford, UK: Oxford University Press.
·
Stevens, P. (2019). The Pitfalls of
Self-Editing and How to Avoid Them. Writing Journal, 10(4), 56-71.
·
Williams, D. (2021). Why Every Writer Needs
an Editor: The Role of Objectivity in Writing. Los Angeles, CA: Literary
Press.
Komentar
Posting Komentar