Kasus 2: Mengatasi Kesulitan Akademis
Kasus 2:
Mengatasi Kesulitan Akademis
Situasi:
Seorang siswa, Dika, mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika dan merasa
putus asa. Dia merasa tidak ada yang memahami kesulitan yang dia alami.
Penerapan Teknik
Mendengar Aktif:
1.
Fokus Penuh:
- Guru duduk bersama Dika di ruang bimbingan dengan
tanpa gangguan dan memberi perhatian penuh pada keluhan dan masalah yang
disampaikan Dika.
2.
Refleksi dan Parafrase:
- Guru mengatakan, “Jadi, kamu merasa bahwa konsep
matematika ini sangat sulit untuk dipahami dan membuat kamu merasa
frustasi. Apakah ada bagian tertentu yang sangat sulit?”
3.
Menunjukkan Empati:
- Guru menyatakan, “Saya bisa memahami bagaimana
rasanya menghadapi masalah yang sulit dan merasa tidak ada jalan keluar.
Itu pasti sangat menekan.”
4.
Mengajukan Pertanyaan Terbuka:
- Guru bertanya, “Apa yang menurut kamu bisa
membantu untuk membuat belajar matematika lebih mudah atau lebih menyenangkan?
Adakah cara tertentu yang kamu pikir bisa membantumu?”
5.
Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif:
- Guru menawarkan berbagai strategi, seperti sesi
tambahan atau teknik belajar yang berbeda, dan meminta Dika untuk memilih
apa yang menurutnya paling membantu. “Bagaimana jika kita mencoba
beberapa sesi tambahan dan juga beberapa metode belajar yang berbeda? Apa
pendapatmu tentang itu?”
Manfaat:
- Teknik mendengar aktif membantu Dika merasa didukung dan
memahami bahwa kesulitan akademisnya diakui. Ini juga memberi Dika
kesempatan untuk terlibat dalam mencari solusi dan merasa lebih
diberdayakan dalam proses belajar.
Kasus 3:
Memotivasi Siswa yang Kurang Percaya Diri
Situasi:
Sari, seorang siswa, menunjukkan kurangnya percaya diri dalam presentasi kelas
dan merasa tidak mampu berbicara di depan umum.
Penerapan Teknik
Mendengar Aktif:
1.
Fokus Penuh:
- Guru duduk bersama Sari di luar jam pelajaran
untuk mendengarkan kekhawatiran dan ketakutan Sari dengan penuh
perhatian.
2.
Refleksi dan Parafrase:
- Guru berkata, “Kamu merasa gugup dan kurang
percaya diri saat harus berbicara di depan kelas. Apakah ada aspek
tertentu dari presentasi yang membuat kamu merasa lebih cemas?”
3.
Menunjukkan Empati:
- Guru menyatakan, “Saya mengerti mengapa kamu
merasa sangat cemas. Banyak orang merasa gugup saat berbicara di depan
umum, dan itu benar-benar bisa menjadi tantangan.”
4.
Mengajukan Pertanyaan Terbuka:
- Guru bertanya, “Apa yang bisa kita lakukan untuk
membantu kamu merasa lebih nyaman dan percaya diri saat berbicara di
depan umum? Apakah ada latihan atau teknik tertentu yang menurutmu bisa
membantumu?”
5.
Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif:
- Guru menawarkan berbagai cara untuk meningkatkan
kepercayaan diri Sari, seperti latihan berbicara di depan kelompok kecil
atau teknik relaksasi. “Mari kita coba latihan berbicara di depan
kelompok kecil terlebih dahulu. Ini bisa membantumu merasa lebih nyaman
sebelum berbicara di depan kelas.”
Manfaat:
- Teknik mendengar aktif membantu Sari merasa lebih
diperhatikan dan didukung, meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi
kecemasan. Ini juga memberi Sari keterlibatan aktif dalam proses
perbaikan, yang mendukung pengembangan karakter dan kepercayaan diri.
Dengan menerapkan teknik mendengar aktif dalam
berbagai situasi ini, pendidik dapat membantu peserta didik merasa lebih
dihargai, memahami lebih baik, dan mengatasi tantangan dengan lebih efektif.
Komentar
Posting Komentar